Saturday, March 13, 2010

Proses Percetakan

Postingan ini kelanjutan penjelasan dan janji saya kepada salah seorang teman chatting di facebook, Islam Ramadhan, itulah nama yang muncul, berasal dari Kota Sumedang, yang menanyakan bagaimana cara atau proses pekerjaan percetakan.

Secara teknis, percetakan dibagi dalam 2 macam, yaitu percetakan sablon dan percetakan Offset. Percetakan sablon adalah teknis mencetak yang menggunakan kain screen sebagai mal cetakan, proses membuatnya menggunakan bahan-bahan kimia dan dikerjakan secara manual. Kelebihan teknik ini adalah bisa mencetak di atas segala dasar/bahan dan biaya relatif lebih murah. Kekurangannya adalah cara ini membutuhkan waktu pengerjaan lebih lama karena dikerjakan oleh tangan. Namun, teknik ini sudah ada yang menggunakan elektric (mesin) tapi membutuhkan biaya investasi yang jauh lebih mahal dibandingkan yang manual.

Percetakan Offset adalah percetakan yang menggunakan mesin Offset. Ia bekerja secara elektris yang dijalankan oleh seseorang yang disebut operator. Kelebihan teknik ini adalah bisa mencetak dengan jumlah banyak dalam waktu yang relatif sebentar. Kekurangannya adalah teknik ini hanya bisa mencetak di atas bahan kertas saja dengan ukuran areal cetak tertentu.

Seseorang yang ingin menekuni bidang usaha percetakan, kedua teknik diatas mutlak dibutuhkan walaupun secara teknis belum menguasai. Kita bisa menggunakan jasa tukang sablon atau jasa tukang cetak. Yang penting adalah memahami proses kerjanya karena semua pembiayaan dalam usaha percetakan berada pada proses tersebut. Bagaimana proses atau tahapan dalam percetakan?

1. Proses Percetakan Teknik Sablon.

a. Pracetak (Prepress)
Membuat disain cetak/materi yang mau dicetak. Jika kita menguasai disain grafis dan memiliki perangkat komputer dengan program disain grafis, maka pekerjaan ini bisa ditangani sendiri. Dengan ditangani sendiri, bisa menghemat biaya dan waktu. Jika tidak, bisa menggunakan jasa tukang setting (disain grafis) dengan ongkos sesuai tingkat kesulitan pekerjaan.

b. Produksi
Pada tahap ini disain yang sudah dibuat dibawa ke tukang sablon untuk mulai dicetak diperbanyak sesuai dengan kebutuhan atau pesanan. Tentu saja ongkos sablonnya sudah dikonfirmasi sebelumnya ketika menentukan harga jual cetakan tersebut.

c. Finishing (Pasca produksi)
Pada tahap ini kita menindaklanjuti hasil cetakan. Apakah cetakan tadi dilipat atau dikemas, dikomplit, mensortir (memilih mana yang bagus atau cacat). Jika semua beres, selanjutnya tinggal mengantarkan/menyerahkan cetakan tersebut kepada konsumen/pemesan.

2. Proses Percetakan Teknik Offset

Proses cetak dengan teknik offset pada dasarnya sama dengan proses cetak sablon, yaitu :

1. Tahap Pracetak (prepress)
- Membuat disain cetak (setting sendiri atau menggunakan jasa tukang setting), misalnya kop surat, kartu undangan, dll.
- Selanjutnya disain tadi dibuat master (rekam master) ke tukang master.
- Jika mau dicetak dalam jumlah besar, disain tadi harus dibuat film (repro film) terlebih dahulu kemudian di-expose ke plat. Sebagai illustrasi, kalau kop surat mau dicetak 5 rim cukup menggunakan master, tapi kalau mau dicetak 10 rim ke atas, maka sebaiknya menggunakan plat. Kekuatan cetak master lebih kecil dari pada plat.

2. Tahap Produksi
Setelah disain dibuat master atau plat, proses selanjutnya masuk ke tahap produksi untuk diperbanyak. Jika belum memiliki mesin cetak sendiri, gunakan jasa percetakan (yang memiliki mesin cetak) yang bisa melayani ongkos cetak (istilahnya numpang cetak). Setiap percetakan yang memiliki mesin cetak biasanya melayani ongkos cetak. Gambarannya, untuk cetak 10 rim kop surat satu warna dikenakan biaya sekitar 25.000,- cukup murah.
Catatan : Disain/naskah cetakan dikoreksi kembali sebelum dicetak. Tinggalkan contoh cetakan atau naskah kepada tukang cetak untuk mengantisipasi kerusakan master.

3. Tahap finising
Pada tahap ini sama seperti pada proses cetak sablon.

Tutorial : Abulladi

1 comments :

Anonymous said...

Terima kasih infonya sangat bermanfaat

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails